Jumat, 24 Februari 2012

Marasmus Dan Kwashiorkor

Malnutrisi dapat terjadi oleh karena kekurangan gizi (undernutrisi) maupun karena kelebihan gizi (overnutrisi). Keduanya disebabkan oleh ketidakseimbangan antara kebutuhan tubuh dan asupan zat gizi esensial. Adapun contoh yang termasuk undernutrisi yaitu marasmus dan kwashiorkor.
1. Marasmus
Marasmus berasal dari kata Yunani yang berarti wasting merusak . Marasmus adalah bentuk malnutrisi kalori protein yang terutama akibat kekurangan kalori yang berat dan kronis terutama terjadi selama tahun pertama kehidupan dan mengurusnya lemak bawah kulit dan otot. Marasmus adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh kekurangan kalori protein.
Marasmus umumnya merupakan penyakit pada bayi (12 bulan pertama), karena terlambat diberi makanan tambahan. Hal ini dapat terjadi karena penyapihan mendadak, formula pengganti ASI terlalu encer dan tidak higienis atau sering terkena infeksi. Marasmus berpengaruh dalam waku yang panjang terhadap mental dan fisik yang sukar diperbaiki. Penyebab utama marasmus adalah kurang kalori protein yang dapat terjadi karena : diet yang tidak cukup, kebiasaan makan yang tidak tepat atau karena kelainan metabolik dan malformasi kongenital.
Tanda dan Gejala :
Pada mulanya ada kegagalan menaikkan berat badan, disertai dengan kehilangan berat badan sampai berakibat kurus,dengan kehilangan turgor pada kulit sehingga menjadi berkerut dan longgar karena lemak subkutan hilang dari bantalan pipi, muka bayi dapat tetap tampak relatif normal selama beberaba waktu sebelum menjadi menyusut dan berkeriput. Abdomen dapat kembung dan datar. Terjadi atropi otot dengan akibat hipotoni. Suhu biasanya normal, nadi mungkin melambat, kemudian lesu dan nafsu makan hilang. Biasanya terjadi konstipasi, tetapi dapat muncul apa yang disebut diare tipe kelaparan, dengan buang air besar sering, tinja berisi mucus dan sedikit.
Patofisiologi :
Kurang kalori protein akan terjadi manakala kebutuhan tubuh akan kalori, protein, atau keduanya tidak tercukupi oleh diet. Dalam keadaan kekurangan makanan, tubuh selalu berusaha untuk mempertahankan hidup dengan memenuhi kebutuhan pokok atau energi. Kemampuan tubuh untuk mempergunakan karbohidrat, protein dan lemak merupakan hal yang sangat penting untuk mempertahankan kehidupan, karbohidrat (glukosa) dapat dipakai oleh seluruh jaringan tubuh sebagai bahan bakar, sayangnya kemampuan tubuh untuk menyimpan karbohidrat sangat sedikit, sehingga setelah 25 jam sudah dapat terjadi kekurangan. Akibatnya katabolisme protein terjadi setelah beberapa jam dengan menghasilkan asam amino yang segera diubah jadi karbohidrat di hepar dan ginjal. Selama puasa jaringan lemak dipecah menjadi asam lemak, gliserol dan keton bodies. Otot dapat mempergunakan asam lemak dan keton bodies sebagai sumber energi kalau kekurangan makanan ini berjalan menahun. Tubuh akan mempertahankan diri jangan sampai memecah protein lagi seteah kira-kira kehilangan separuh dari tubuh.
2. Kwashiorkor
Kwashiorkor ialah suatu keadaan kekurangan gizi ( protein ). Walaupun sebab utama penyakit ini adalah defisiensi protein, tetapi karena bahan makanan yang dimakan kurang mengandung nutrisi lainnya ditambah dengan konsumsi setempat yang berlainan, maka akan terdapat perbedaan gambaran kwashiorkor di berbagai negara.
Selain oleh pengaruh negatif faktor sosial ekonomi, budaya yang berperan terhadap kejadian malnutrisi umumnya, keseimbangan nitrogen yang negatif dapat pula disebabkan oleh diare kronik, malabsorpsi protein, hilangnya protein melalui air kemih ( sindrom nefrotik ), infeksi menahun, luka bakar dan penyakit hati.
Patofisiologi :
Pada defisiensi protein murni tidak terjadi katabolisme jaringan yang sangat berlebihan, karena persediaan energi dapat dipenuhi oleh jumlah kalori dalam dietnya. Kelainan yang mencolok adalah gangguan metabolik dan perubahan sel yang menyebabkan edema dan perlemakan hati. Karena kekurangan protein dalam diet, akan terjadi kekurangan berbagai asam amino esensial dalam serum yang diperlukan untuk sintesis dan metabolisme. Bila diet cukup mengandung karbohidrat, maka produksi insulin akan meningkat dan sebagian asam amino dalam serum yang jumlahnya sudah kurang tersebut akan disalurkan kejaringan otot. Makin berkurangnya asam amino dalam serum ini akan menyebabkan kurangnya produksi albumin oleh hepar, yang kemudian berakibat timbulnya edema. Perlemakan hati terjadi karena gangguan pembentukan beta- lipoprotein, sehingga transport lemak dari hati terganggu, dengan akibat adanya penimbunan lemak dalam hati.
Gejala Kwashiorkor :
  • Pertumbuhan terganggu, BB dan TB kurang dibandingkan dengan yang sehat.
  • Pada sebagian penderita terdapat edema baik ringan dan berat
  • Gejala gastrointestinal seperti anoreksia dan diare
  • Rambut mudah dicabut, tampak kusam kering, halus jarang dan berubah warna
  • Kulit kering dengan menunjukan garis – garis kulit yang mendalam dan lebar, terjadi persisikan dan hiperpigmentasi
  • Terjadi pembesaran hati, hati yang teraba umumya kenyal, permukaannya licin dan tajam.
  • Anemia ringan selalu ditemukan pada penderita.
  • Kelainan kimia darah yang selalu ditemukan ialah kadar albumin serum yang rendah, disamping kadar globulin yang normal atau sedikit meninggi.
Ciri-ciri :
  • Rambut halus, jarang, dan pirang kemerahan kusam.
  • Kulit tampak kering (Xerosis) dan memberi kesan kasar dengan garis-garis permukaan yang jelas.
  • Didaerah tungkai dan sikut serta bokong terdapat kulit yang menunjukkan hyperpigmentasi dan kulit dapat mengelupas dalam lembar yang besar, meninggalkan dasar yang licin berwarna putih mengkilap.
  • Perut anak membuncit karena pembesaran hati.
  • Pada pemeriksaan mikroskopik terdapat perlemkan sel-sel hati.

Senin, 20 Februari 2012

Histologi Sistem Pencernaan

Terdiri atas saluran panjang dari rongga mulut sampai anus. Mulai dari rongga mulut, esophagus, lambung, usus halus, usus besar, rectum, dan liang anus.
  1. Rongga Mulut
Dilapisi epitel squamosa kompleks non keratin sebagai pelindung yang juga melapisi permukaan dalam bibir.
Bibir terdiri atas:
Pars Cutanea (Kulit bibir) dilapisi:
  • epidermis, terdiri atas epitel squamosa kompleks berkeratin, dibawahnya terdapat dermis.
  • dermis, dengan folikel rambut, kelenjar sebasea, kelenjar keringat, m. erector pili, berkas neuro vaskuler pada tepi bibir.
  • Letak pars kutanea di bagian luar penampang bibir
Pars Mukosa, dilapisi:
  • epitel squamosa kompleks nonkeratin, diikuti lamina propia (jaringan ikat padanan dari epidermis dan dermis), dibawahnya submukosa, terdapat kelenjar labialis (sekretnya membasahi mukosa mulut).
  • Letak di penampang bibir berhadapan dengan gigi dan rongga mulut.
Pars Intermedia (mukokutaneus), dilapisi:
  • epitel squamosa kompleks nonkeratin. Banyak kapiler darah.
  • Letak bagian atas penampang bibir yang saling berhadapan (bibir atas dan bawah)
Lidah
Epitel permukaan dorsal lidah sangat tidak teratur (epitel squamosa kompleks) dan ditutupi tonjolan (papilla) yang berindentasi pada jaringan ikat lamina propia (mengandung jaringan limfoid difus). Terdiri papilla filiformis, fungiformis, sirkumvalata, dan foliata. Papilla lidah ditutupi epitel squamosa kompleks yang sebagian bertanduk.
bagian pusat lidah terdiri atas berkas-berkas otot rangka, pembuluh darah dan saraf.
Strukur umum saluran pencernaan.
Lapisan saluran pencernaan secara umum dari luar ke dalam: Tunika mukosa, submukosa, muskularis dan serosa/adventisia. Adventisia merupakan jaringan ikat pada retroperitoneal.
Tunika mukosa, terdiri dari
Epitel pembatas, lamina propia (jaringan ikat longgar, pembuluh darah dan pembuluh limfe, kelenjar pencernaan, jaringan limfoid) dan Tunika muskularis mukosa (lapisan otot polos pemisah tunika mukosa dan submukosa).
Tunika submukosa, terdiri:
Jaringan ikat longgar, pembuluh darah dan pembuluh limfe, jaringan limfoid, kelenjar pencernaan, pleksus submukosa meissner
Tunika Muskularis, tersusun atas:
Terdiri atas otot sirkular (bagian dalam) dan otot longitudinal (bagian luar). Diantara lapisan tersebut terdapat pembuluh darah dan limfe, pleksus mienterikus auerbach.
Tunika Serosa, tersusun atas:
Jaringan ikat longgar yang dipenuhi pembuluh darah dan sel-sel adipose. Epitel squamosa simpleks.
  1. Esophagus
Panjang ±10 inc. Meluas dari faring sampai lambung dibelakang trakea, sebagian besar dl rongga thoraks dan menembus diafragma masuk rongga abdomen. Terdiri atas:
Tunika Mukosa
Epitel squamosa kompleks non keratin, lamina propia, muskularis mukosa.
Tunika Submukosa
Jaringan ikat longgar mengandung sel lemak, pembuluh darah, dan kelenjar esophageal propia.
Tunika Muskularis
Terdiri atas otot sirkular (bagian dalam) dan otot longitudinal (bagian luar). Diantara otot tersebut sedikit dipisah jaringan ikat. Pada bagian atas esophagus terdiri otot rangka, bagian tengah terdiri otot polos dan otot rangka, bagian bawah dibentuk otot polos.
Adventisia
Terdapat pembuluh darah, saraf, jaringan lemak. Adventisia merupakan lapisan terluar dari esophagus bagian atas sedangkan serosa merupakan lapisan esophagus bagian bawah

  1. Gaster
Tunika Mukosa
Merupakan epitel kolumner simpleks, tidak terdapat vili intestinalis dan sel goblet. Terdapat foveola gastrika/pit gaster yang dibentuk epitel, lamina propia dan muskularis mukosa. Seluruh gaster terdapat rugae (lipatan mukosa dan submukosa) yang bersifat sementara dan menghilang saat gaster distensi oleh cairan dan material padat. Foveola tersebut terdapat sel mukosa yang menyekresi mucus terutama terdiri dari:
  • Sel neck. Menghasilkan secret mukosa asam kaya glikosaminoglikan
  • Sel parietal. Menghasilkan HCl
  • Sel chief. Mengahasilkan pepsin
  • Sel argentaffin. Menghasilkan intrinsic factor castle untuk pembentukan darah
Tunika submukosa
Jaringan ikat longgar banyak mengandung pembuluh darah dan saraf pleksus meissner
Tunika muskularis
Terdiri atas otot oblik (dekat lumen),otot sirkular (bagian tengah) dan otot longitudinal (bagian luar). Diantara otot sirkuler dan longitudinal tersebut sedikit dipisah pleksus saraf mienterikus auerbach
Tunika Serosa
Peritoneum visceral dengan epitel squamosa simpleks, yang diisi pembuluh darah dan sel-sel lemak.
Usus halus
Panjang ±5 m. Ciri khas terdapat plika sirkularis kerkringi, vili intestinalis, dan mikrovili. Plika sirkularis kerkringi merupakan lipatan mukosa (dengan inti submukosa) permanen. Vili intestinales merupakan tonjolan permanen mirip jari pada lamina propia ke arah lumen diisi lakteal (pembuluh limfe sentral). Mikrovili merupakan juluran sitoplasma (striated brush border). Pada lamina propia terdapat kelenjar intestinal lieberkuhn, didasarnya terdapat sel paneth (penghasil lisozim-enzim antibakteri pencerna dinding bakteri tertentu dan mengendalikan mikroba usus halus) dan sel enteroendokrin (penghasil hormone-gastric inhibitory peptide,sekretin dan kolesistokinin/pankreozimin-).
  1. Duodenum
Tunika Mukosa
Epitel kolumner simpleks dengan mikrovili, terdapat vili intestinalis dan sel goblet. Pada lamina propia terdapat kelenjar intestinal lieberkuhn.
Tunika Submukosa
Jaringan ikat longgar. Terdapat kelenjar duodenal Brunner (ciri utama pada duodenum yang menghasilkan mucus dan ion bikarbonat). Trdapat plak payeri (nodulus lymphaticus agregatia/ gundukan sel limfosit)
Tunika Muskularis
Terdiri atas otot sirkular (bagian dalam) dan otot longitudinal (bagian luar). Diantaranya dipisah oleh pleksus mienterikus auerbach.
Tunika Serosa
Merupakan peritoneum visceral dengan epitel squamosa simpleks, yang diisi pembuluh darah dan sel-sel lemak.
  1. Jejunum dan Ileum
secara histologis sama dengan duodenum, perkecualiannya tidak ada kelenjar duodenal brunner.
  1. Appendiks
Secara struktur mirip kolon (lihat bawah). Ada banyak kesamaan dengan kolon seperti epitel pelapis dengan sel goblet. Lamina propia terdapat kelenjar intestinal lieberkuhn (tapi kurang berkembang, lebih pendek, letak sering berjauhan) dan jaringan limfoid difus sangat banyak. Terdapat pula Muskularis mukosa.
Tunika Submukosa sangat vascular.
Tunika Muskularis terdiri atas otot sirkular (bagian dalam) dan otot longitudinal (bagian luar). Diantaranya dipisah oleh pleksus mienterikus auerbach.
Tunika Serosa
  1. Usus Besar (Kolon)
Terdapat sekum; kolon asendens, tranversal, desendens, sigmoid; rectum serta anus.
Tunika Mukosa
Terdiri epitel kolumner simpleks, mempunyai sel goblet (lebih banyak dibanding usus halus) tapi tidak mempunyai plika sirkularis maupun vili intestinalis. Pada lamina propia terdapat kelenjar intestinal lieberkuhn yang lebih banyak dan nodulus limpatikus. Tidak terdapat sel paneth tapi terdapat sel enteroendokrin. Dibawah lamina terdapat muskularis mukosa
Tunika Submukosa
Jaringan ikat longgar banyak mengandung pembuluh darah, sel lemak dan saraf pleksus meissner
Tunika Muskularis
Terdiri atas otot sirkular (bagian dalam) dan otot longitudinal (bagian luar). Otot sirkular berbentuk utuh tapi otot longitudinal terbagi tiga untaian besar (taenia koli). Diantaranya dipisah oleh pleksus mienterikus auerbach.
Tunika Serosa/Adventisia
Merupakan peritoneum visceral dengan epitel squamosa simpleks, yang diisi pembuluh darah dan sel-sel lemak. Kolon tranversum dan sigmoid melekat ke dinding tubuh melalui mesenterium, sehingga tunika serosa menjadi lapisan terluar bagian kolon ini. Sedangkan adventisia membungkus kolon ascendens dan descendens Karena ketaknya peritoneal.
  1. Rectum
Tunika Mukosa
Terdiri epitel kolumner simpleks, mempunyai sel goblet dan mikrovili, tapi tidak mempunyai plika sirkularis maupun vili intestinalis. Pada lamina propia terdapat kelenjar intestinal lieberkuhn, sel lemak, dan nodulus limpatikus. Dibawah lamina terdapat muskularis mukosa.
Tunika Submukosa
Jaringan ikat longgar banyak mengandung pembuluh darah, sel lemak dan saraf pleksus meissner
Tunika Muskularis
Terdiri atas otot sirkular (bagian dalam) dan otot longitudinal (bagian luar). Otot sirkular berbentuk utuh tapi otot longitudinal terbagi tiga untaian besar (taenia koli). Diantaranya dipisah oleh pleksus mienterikus auerbach.
Adventisia
Merupakan jaringan ikat longgar yang menutupi rectum, sisanya ditutupi serosa.
  1. Anus
Tunika Mukosa
Terdiri epitel squamosa non keratin, lamina propia tapi tidak ada terdapat muskularis mukosa.
Tunika Submukosa
Menyatu dengan lamina propia. Jaringan ikat longgar banyak mengandung pembuluh darah, saraf pleksus hemorroidalis dan glandula sirkum analis.
Tunika Muskularis
Bertambah tebal. Terdiri atas sfingter ani interna (otot polos, perubahan otot sirkuler), sfingter ani eksterna (otot rangka) lalu diluarnya m. levator ani. Otot sirkular berbentuk utuh tapi otot longitudinal terbagi tiga untaian besar (taenia koli). Diantaranya dipisah oleh pleksus mienterikus auerbach.

Selasa, 07 Februari 2012

Menambah RAM dengan Flashdisk

Langsung aja gan...ni posting buat agan-agan yang ada masalah dengan RAM lepi yang mungkin terlalu kecil...hehehehe...
langsung ane jelasin ya...

Windows ReadyBoost adalah sebuah fitur yang terdapat di dalam Windows Vista dan Windows Server 2008 yang meningkatkan performa komputer dengan cara menambah memori dari perangkat eksternal seperti USB flashdisk atau HD eksternal. Namun perbedaan performa tidak terlalu terasa jika flashdisk pengguna lebih kecil dari RAM yang ada pada sistem. Jika ingin menambah performa, kapasitas flashdisk paling tidak mesti dua kali lebih tinggi dari RAM yang sudah terdapat pada sistem. Sebagai contoh apabila kita memiliki RAM dengan kapasitas memory 1GB dan flash disk dengan kapasitas memory 2 GB, maka dengan menjalankan fitur Windows ReadyBoost ini RAM akan bertambah menjadi 3 GB.
Namun perlu diingat masih terdapat banyak tipe flashdisk yang beredar di pasaran yang belum cocok untuk Windows ReadyBoost sehingga tidak dapat untuk menjalankan fitur ini. dari beberapa uji coba USB flashdisk, Superdisk, Cryptonix, Verico, Kingston dan AData sudah dapat untuk menjalankan fitur Windows ReadyBoost. Namun, ada beberapa prasyarat yang harus dimiliki sebuah FLASHDISK untuk dapat digunakan oleh Vista sebagai RAM, yaitu:
FLASHDISK Anda harus berkapasitas di atas 1 Gigabytes (Saya rekomen 2 GB, Vista sendiri merekomen 4 GB)

FLASHDISK Sobat harus memiliki kemampuan High-Speed atau Fast-USB yang murni 100%, tidak setengah-setengah.
Ada dua jenis kecepatan transfer data pada FLASHDISK USB: kecepatan normal dan kecepatan tinggi (High-Speed).
Pada umumnya, FLASHDISK dengan kapasitas di atas 1 GB akan memiliki kemampuan High-Speed agar managemen data dapat dilakukan dengan lebih cepat, namun banyak FLASHDISK yang High-speed-nya tidak murni, hanya setengah dari kapasitas simpannya yang High-Speed (umumnya yang belum Vista-Compatible).
Bila ingin menjadikan FLASHDISK sebagai RAM, sebaiknya kita mencari tahu terselebih dahulu apakah FLASHDISK yang kita beli berkecepatan tinggi atau tidak. Hal tersebut dapat kita tanyakan langsung pada penjualnya atau melihat di bungkusnya apakah ada tulisan “HIGH-SPEED FLASH DRIVE” yang biasanya diikuti dengan logo Windows dengan tulisan “Works with Windows Vista”. atau, akan lebih baik lagi bila terdapat logo ReadyBoost di bungkusnya, hal tersebut berarti sudah pasti 100% FLASHDISK Sobat dapat digunakan oleh Vista sebagai RAM. Adapun jenis FLASHDISK seperti ini masih baru dan harganya masih atau cukup mahal.

Sobat bukan pengguna Windows Vista ? Sobat masih menggunakan XP ?
Jangan khawatir, Sobat tetap bisa menggunakan fitur ReadyBoost pada Windows XP dengan bantuan Software eBoostr ini..

Silahkan Sobat download dulu Software eBoostr sekaligus crack nya disini

Untuk meningkatkan performa di XP dengan menggunakan tambahan flash disk persis seperti di Vista, anda bisa memanfaatkan eBoostr. Aplikasi ini sanggup bekerja dengan 4 perangkat sekaligus hingga 4 GB per perangkat.

Saya akan menjelaskan sedikit, cara pemakaianya :

  1. Install eBoostr seperti biasa, jalankan crack-annya lalu restart komputer Sobat
  2. Setelah restart, eBoostr akan langsung diaktifkan. Pada jendela yg muncul pilih yes
  3. Pilih perngkat yg akan dijadikan cache, dalam hal ini tentu saja Flashdisk atau MC Sobat (dalam keadaan terpasang pada komputer). Kemudian tentukan juga kapasitas cache yg diinginkan
  4. Tunggu sebentar hingga muncul jendela "Do you want to build the cache file on the device now?" pilih yes, lalu tunggu sampai proses selesai
  5. Apabila proses diatas selesai maka didalam Flashdisk atau MC Sobat terdapat file dengan ukuran/size yang sangat besar (sesuai dgn pengisian jumlah cache diawal), jadi Sobat jangan kaget dan file ini tersembunyi/hidden. Flashdisk atau MC yg dipakai untuk eBosstr, tetap bisa dipakai untuk menyimpan file lain asalkan mempunyai ruang yg cukup.

Untuk menambahkan RAM pada komputer, Sobat hanya tinggal colokan Flashdisk atau MC ke komputer yg telah ter install eBoostr.

Oiya...untuk Win 7 saya belum pernah nyoba...tapi harusnya sama aj...pakai software nya jga sama...jadi coba aja dulu,

Selamat Mencoba .....